1. Define the problems
Seorang PR harus bisa menjadi seorang intelejen
perusahaan guna mengetahui permasalahan dan data yang diperlukan untuk
mengetahui situasi perusahaan/organisasi saat ini. Untuk mengetahui keadaan
perusahaan saat ini, salah satunya adalah dengan melakukan riset. Riset dapat
dilakukansecara informal dan formal. Metode informal dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari mengontak informan yang dibutuhkan, melakukan focus group discussion,
melakukan analisis online,
dan lainnya. Sedangkan riset formal dapat dilakukan dengan mengkaji database online, menganalisis isi
wacana, maupun melalui survey. Biasanya, setiap riset digunakan untuk
melengkapi data yang ada dan menemukan situasi perusahaan terkini dan masalah
yang perlu diatasi guna memberikan citra yang baik.
2. Perencanaan dan Pemrograman
Setelah menemukan data dan permasalahan dari
perusahaan/organisasi, maka diperlukan strategi dan cara untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Strategi yang dibuat haruslah tepat, jangan sampai strategi
membuat langkah yang salah dan membuat permasalahan komunikasi yang baru bagi
perusahaan, atau bahkan krisis di perusahaan tersebut. Strategi yang telah
disusun kemudian diturunkan melalui berbagai program atau aktivitas yang dapat
dilakukan secara konkret. Perencanaan yang dilakukan dapat meliputi misi dan
peran, indikator keberhasilan, menentukan target
audience, budgeting, timeline, dan aksi secara lebih rinci.
Menuliskan
rencana PR sebagai kerangka kerja untuk menilai beragam situasi PR dengan:
1. Merumuskan
tujuan.
2.
Merumuskan target audien / publik.
3. Menyusun
tujuan pada audien.
4.
Menyusun taktik.
5.
Menyusun strategi.
6.
Menyusun aktivitas.
7.
Standar evaluasi.
8.
Menyusun material.
9.
Perencanaan anggaran.
10.
Penjadwalan dan daftar kegiatan.
3. Eksekusi Strategi dan Program
Langkah ketiga dalam Manajemen PR adalah mengimplementasikan
perencanaan strategi yang telah disusun. Dalam eksekusi program, PR harus bisa
membingkai pesan yang ingin disampaikan sehingga mudah diterima oleh target audience. Tentunya,
aksi, strategi maupun program yang dilakukan harus responsif terhadap
permasalahan. Program yang dilakukan pun harus terkoordinasi dengan baik guna
mencapai hasil yang diinginkan. Rencanakan program anda sebaik mungkin, jangan
lupa siapkan Plan B jika hasil tidak sesuai ataupun proses tidak berjalan
sesuai rencana.
4. Evaluasi Program
Proses Manajemen PR tidak hanya berhenti sampai
perencanaan strategi dan implementasi program, namun membutuhkan proses
evaluasi untuk mengukur keberhasilan program yang dilakukan. Dalam proses
evaluasi, selain memungkinkan praktisi untuk menilai efektivitas program PR
yang sudah dilakukan,evaluasi juga membantu dalam menyusun perencanaan strategi
dan program selanjutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya dengan melaksanakan riset evaluasi. Riset dilakukan untuk mengukur
proses yang sudah dilakukan dengan standar indikator yang ditetapkan di awal
perencanaan strategi.
ROPE
SEBAGAI PENDEKATAN STRATEGIS PENYELESAIAN MASALAH PR
ROPE dikembangkan
oleh Jerry Hendrix.
1. Research : penelitian dengan menidentifikasi publik yang memiliki masalah atau
berpotensi bermasalah untuk dicarikan penyelesaiannya.
2. Objectives
: menyusun tujuan program untuk penyelesaian masalah.
3. Programming
: berisi program dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan.
4. Evaluation : meliputi kegiatan penyesuaian dan monitoring prosedur dan program yang sedang berjalan serta mengevaluasi keberhasilan dari seluruh proses dan pencapaian
tujuan.
- Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Broom.
2009. Effective Public Relations: Tenth Edition. United State of America:
Prentice Hall
- Dan, Lattimore; Baskin, Otis; Arronoff, Craig.
1997. Public Relations: The Profession and The Practice. United States of
America: Brown & Benchmark Publishers
- http://pride.co.id/2014/12/proses-manajemen-public-relations-mudahkah/
- https://www.academia.edu/6509610/Proses_Public_Relations
- 23.42.00
- 2 Comments
